Surah Al-Waqiah (Latin): Bacaan, Makna, Dan Keutamaannya
Surah Al-Waqiah, atau yang dikenal sebagai Surah Al-Waqi'ah, merupakan salah satu surah dalam Al-Quran yang sangat populer dan memiliki banyak keutamaan. Bagi kalian yang ingin belajar membaca Surah Al-Waqiah dalam tulisan latin, artikel ini adalah panduan yang tepat. Kita akan membahas bacaan latinnya, makna dari setiap ayat, serta keutamaan membaca surah ini. Jadi, mari kita mulai perjalanan seru ini, guys!
Membaca Surah Al-Waqiah dalam Latin: Langkah Awal yang Mudah
Oke, guys, sebelum kita menyelami lebih dalam, mari kita mulai dengan membaca Surah Al-Waqiah dalam bentuk latin. Ini adalah langkah awal yang sangat penting, terutama bagi kalian yang baru mulai belajar atau belum lancar membaca dalam bahasa Arab. Berikut adalah bacaan latin dari Surah Al-Waqiah, lengkap dengan transliterasinya:
- Idza waqa’atil waaqi’ah (Apabila terjadi hari kiamat)
- Laisa liwaq’atiha kaadzibah (Tidak seorangpun dapat mendustakan kejadiannya)
- Khaafidhatun raafi’ah (Yang merendahkan lagi meninggikan)
- Idza rujjati-l-ardhu rajja (Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya)
- Wa bussati-l-jibaalu bassa (Dan gunung-gunung dihancur-luluhkan sehancur-hancurnya)
- Fakaanat habaa-am mumbassa (Maka jadilah ia debu yang beterbangan)
- Wa kuntum azwaajan tsalatsah (Dan kamu menjadi tiga golongan)
- Fa-ash-haabul maimanati maa ash-haabul maimanah (Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu)
- Wa ash-sha-haabul masy-amati maa ash-haabusy-syimaal (Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu)
- Was saabiqoonas saabiquun (Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dahulu (masuk surga))
- Ulaaa-ikal muqarrabuun (Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah))
- Fii jannaatin na’iim (Berada dalam surga kenikmatan)
- Tsullatum minal awwaliin (Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu)
- Wa qaliilun minal aakhiriin (Dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian)
- ‘Alaa sururin maudhuunah (Mereka berada di atas dipan yang bertahta)
- Muttaki-iina ‘alaihaa mutaqabilin (Bertelekan di atasnya berhadap-hadapan)
- Yathuufu ‘alaihim wildaanun mukhalladuun (Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda)
- Bi-akwaabin wa abaariqa wa ka-sin min ma’iin (Dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang berasal dari air yang mengalir)
- Laa yushadda’uuna ‘anhaa wa laa yunzifuun (Mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk)
- Wa faakihatim mimmaa yatakhayyarun (Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih)
- Wa lahmu thayrin mimmaa yasytahuun (Dan daging burung dari apa yang mereka inginkan)
- Wa huurun ‘in (Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli)
- Ka-amtsaali-l-lu’lu-il maknuun (Laksana mutiara yang tersimpan)
- Jaza-am bimaa kaanuu ya’maluun (Sebagai balasan dari apa yang telah mereka kerjakan)
- Laa yasma’uuna fiihaa laghwan wa laa ta-tsiiman (Di surga itu mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa)
- Illaa qiilan salaaman salaamaa (Tetapi mereka mendengar ucapan salam)
- Wa ash-haabul yamiini maa ash-haabul yamiin (Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu)
- Fii sidrin makhduud (Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri)
- Wa thal-hin mandhuud (Dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya))
- Wa zhillin mamduud (Dan naungan yang terbentang luas)
- Wa maa-in maskuub (Dan air yang tercurah)
- Wa faakihatin katsiirah (Dan buah-buahan yang banyak)
- Laa maqtuu’atin wa laa mamnuu’ah (Yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya)
- Wa furushim marfuu’ah (Dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk)
- Innaa ansya-naahunna insyaa-a (Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) secara langsung)
- Faja’alnaahunna abkaaraa (Maka Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan)
- ‘Uruban atraabaa (Yang penuh cinta lagi sebaya)
- Li-ash-haabil yamiin (Untuk golongan kanan)
- Tsullatum minal awwaliin (Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu)
- Wa tsullatum minal aakhiriin (Dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian)
- Wa ash-haabush syimaali maa ash-haabush syimaal (Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu)
- Fii samuumiw wa hamiim (Dalam (siksaan) angin yang sangat panas dan air yang mendidih)
- Wa zhillim min yahmuum (Dan dalam naungan asap yang hitam)
- Laa baaridin wa laa kariim (Tidak sejuk dan tidak menyenangkan)
- Innahum kaanuu qabla dzaalika mutrafiin (Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) hidup bermewah-mewah)
- Wa kaanuu yushirruuna ‘alal hintsil ‘azhiim (Dan mereka terus-menerus melakukan dosa besar)
- Wa kaanuu yaquuluuna a-idzaa mitnaa wa kunnaa turaaban wa ‘izhaaman a-innaa lamab’uutsuun (Dan mereka berkata: “Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan dibangkitkan kembali?)
- Awa aabaa-unal awwaluun (Apakah bapak-bapak kami yang terdahulu juga?)
- Qul innal awwaliina wal aakhiriin (Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang kemudian)
- Lamajmuu’uuna ilaa miiqaati yawmim ma’luum (Semuanya akan dikumpulkan di hari yang sudah ditetapkan)
- Tsumma innakum ayyu-hadh-dhaalluunal mukadzdzibuun (Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan)
- La-aakiluuna min syajarin min zaqquum (Benar-benar akan memakan pohon zaqqum)
- Famali-uuna minhal buthuun (Maka akan memenuhi perutmu dengannya)
- Fasyaaribuuna ‘alaihi minal hamiim (Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas)
- Fasyarabuuna syurbal hiim (Maka kamu minum seperti unta yang sangat kehausan minum)
- Haadzaa nuzuluhum yaumad diin (Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan)
- Nahnu khalaqnaakum falau laa tushaddiquun (Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan?)
- Afara-aitum maa tumnuun (Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan)
- A-antum takhluquunahu am nahnul khaaliquun (Kamukah yang menciptakannya, ataukah Kami yang menciptakannya?)
- Nahnu qaddarnaa bainakumul mauta wa maa nahnu bimasbuuqiin (Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-kali tidak akan dapat dikalahkan)
- ‘Alaa an nubaddila amtsaalakum wa nunsyi-akum fii maa laa ta’lamuun (Untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu dan menciptakan kamu kembali dalam rupa yang tidak kamu ketahui)
- Wa laqad ‘alimtumun nasy-atal uulaa falau laa tadzakkaruun (Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran?)
- Afara-aitum maa tahrutsuun (Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam)
- A-antum tazra’uunahu am nahnuz zaari’uun (Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkannya?)
- Lau nasyaa-u laja’alnaahu huth-aaman fazhaltum (Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami hancurkan; maka jadilah kamu heran)
- Innaa lamughramuun (Seraya berkata: “Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian”)
- Bal nahnu mahruumuun (Bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa”)
- Afara-aitumul maa-al ladzi tasyrabuun (Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum)
- A-antum anzaltumuuhu minal muzni am nahnul munziluun (Kamukah yang menurunkannya ataukah Kami yang menurunkannya?)
- Lau nasyaa-u ja’alnaahu ujaajan falau laa tasykuruun (Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?)
- Afara-aitumun naaran-nallati tuuruun (Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan)
- A-antum ansya-tum syajaratahaa am nahnul munsyi-uun (Kamukah yang menjadikan kayu bakar itu ataukah Kami yang menjadikannya?)
- Nahnu ja’alnaahaa tadzkiratan wa mata’an lil muqwiin (Kami menjadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi orang yang dalam perjalanan)
- Fa-sabbih bismi rabbikal ‘azhiim (Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar)
- Falaa uqsimu bima waqi’i-l-makaa-im (Maka Aku bersumpah dengan tempat-tempat terbit bintang)
- Wa innahu laqasam-mal lau ta’lamuuna ‘azhiim (Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui)
- Innahu laqur-aanun kariim (Sesungguhnya itu adalah Al-Quran yang mulia)
- Fii kitaabim maknuun (Dalam Kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh))
- Laa yamassuhu illal muthahharuun (Tidak ada yang menyentuhnya selain orang-orang yang disucikan)
- Tanziilum mir rabbil ‘aalamiin (Diturunkan dari Tuhan semesta alam)
- Afabi haadzal hadiitsi antum mudh-hiquun (Maka apakah kamu menganggap remeh berita ini (Al-Quran)?)
- Wa taj’aluuna rizqakum annakum tukadzdzibuun (Kamu mengganti rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan (Allah))
- Falau laa idzaa balaghatil halkuuma (Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan)
- Wa antum hiina-idzin tanzhuruun (Padahal kamu ketika itu melihat)
- Wa nahnu aqrabu ilaihi minkum wa laakin laa tubshiruun (Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat)
- Falau laa in kuntum ghaira madiiniin (Maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah))
- Tarji’uunahaa in kuntum shaadiqiin (Kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu adalah orang-orang yang benar)
- Fa-ammaa in kaana minal muqarrabiin (Adapun jika dia (orang yang mati) itu termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah))
- Farauhun wa raihun wa jannatu na’iim (Maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga kenikmatan)
- Wa-ammaa in kaana min ash-haabil yamiin (Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan)
- Fasalaamun laka min ash-haabil yamiin (Maka keselamatan bagimu dari golongan kanan)
- Wa-ammaa in kaana minal mukadzdzibiinadh dhaaalliin (Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat)
- Fanuzulum min hamiim (Maka dia mendapat hidangan air yang mendidih)
- Wa tashliyatu jahiim (Dan masuk ke dalam neraka)
- Inna haadzaa lahuwa haqqul yaqiin (Sesungguhnya ini adalah suatu keyakinan yang benar)
- Fasabbih bismi rabbikal ‘azhiim (Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar)
Catatan: Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan guru atau ustadz yang lebih paham untuk mendapatkan bacaan yang lebih akurat dan penjelasan yang lebih mendalam. Semangat, guys!
Memahami Makna di Balik Setiap Ayat
Setelah kita membaca Surah Al-Waqiah dalam latin, langkah selanjutnya adalah memahami maknanya. Ini akan membantu kita meresapi pesan-pesan yang disampaikan dalam surah ini. Setiap ayat dalam Surah Al-Waqiah memiliki makna yang mendalam, yang mengajak kita untuk merenungkan kebesaran Allah SWT, guys.
Surah ini dimulai dengan gambaran tentang hari kiamat, yang disebut sebagai